Senin, 07 Agustus 2017

I Miss You, Bolehkah?


I Miss You, Bolehkah?

Pada hakikatnya, merindukan seseorang yang kita sukai itu adalah manusiawi ya. Sama halnya diriku, yang selalu merindukan dirinya. Merindukan seseorang namun apakah seseorang tersebut merasakan hal yang sama dengan aku? Pernah terlintas di pikiran seperti itu? Selalu.

Terbesit di benak, ingin menanyai kabar lewat chat namun aku hentikan. Hasrat di jiwa begitu, tetapi aku tahan. Karena itu hanyalah hawa nafsu belaka. Yang akan membuat aku terjerumus dalam lubang kemaksiatan.

Kata orang-orang, bahkan buku yang pernah aku baca, maupun artikel dan segala jenis rangkaian kata soal rindu-merindu ini, cukuplah dengan doa dan curhat kepada Sang Khalik jikalau kita merindukan seseorang, siapapun itu. Jangan diungkapkan. Apalagi diungkapkan kepada lawan jenis.

Ya, aku tahu soal itu. Aku tahu. Kadang aku merasa, setiap hari malah semakin menjadi rindu itu. Rindu yang aku tanam sejak lama. Bagaimana aku menghapus rindu sedangkan rindu menjadi candu? Aku tidak habis pikir begitu, kuatkan aku. Kuatkan. Jangan merindukan orang yang bahkan rindu itu jadi penghalang buat aku untuk bermunajat kepadaMu. Untuk berserah diri kepadaMu. Untuk selalu mencintaiMu lebih. Bukan dia, tapi diriMu.

Walaupun begitu, aku selalu menduakanMu. Lagi-lagi, aku bercerita tentang orang yang aku sukai. Curhat kepadaMu. Aku harus bagaimana? Aku sama seperti para gadis diluaran sana yang menyukai seorang pria. Pria yang aku idamkan. Bolehkah?

-Serang, 8 Agustus 2017


Tidak ada komentar:

Posting Komentar